MTs Negeri 34 Jakarta: MANAJEMEN PENDIDIKAN

Selasa, 18 Februari 2014

MANAJEMEN PENDIDIKAN



Manajemen merupakan ilmu, kiat, seni dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu, menurut Gulick (1965) dalam Satori (2006:10), karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan sebagai kiat, menurut Follett, karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesionalnya dituntun oleh suatu kode etik. Sifat khusus yang utama manajemen adalah integrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analisis yang dikembangkan oleh banyak disiplin ilmu. Manajemen sebagai seni karena dalam melaksanakan fungsi dan prinsip manajemen dihadapkan kepada masalah-masalah yang kompleks yang membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki seni memimpin yang dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen sebagai profesi dilandasi oleh nilai-nilai etik organisasi yang membutuhkan keahlian khusus yang tidak sembarangan orang dapat melakukan pekerjaan manajerial secara profesional seperti yang digariskan dalam kerangka ilmu manajemen pendidikan.

Apabila dilihat dari sistem pelaksanannya, manajemen dapat dikatagorikan menjadi
  1. Manajemen ilmiah (scientific management), yaitu manajemen yang bercirikan penerapan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
  2. Manajemen tertutup yang mempunyai ciri pemimpinnya membuat keputusan tanpa melibatkan atau partisipasi dari stafnya atau anggota organisasi.
  3. Manajemen terbuka (open managemant), yaitu suatu sistem pelaksanan manajemen yang didalam seseorang manajer atau pemimpin sebelum pengambilan keputusan melibatkan staf atau anggota organisasi sebelum keputusan ditetapkan.
Adapun perubahan-perubahan dalam manajemen itu dapat diarahkan pada berbagai sarana, antara lain:
  1. Perubahan stuktur organisasi yang meliputi penambahan, pengurangan satuan, mengubah sistem sentralisasi menjadi desentralisasi, menyesuaikan prinsip-prinsip pemberdayaan, asas organisasi dan manajemen yang efektif.
  2. Mengakomadir perubahan melalui proses manajemen strategis yang senantiasa terjadi dalam manajemen.
  3. Perubahan prilaku orang-orang atau aparat pendidikan dalam hal prilaku komunikasi, pelayanan, etos kerja dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik melalui institusi maupun diri sendiri.
  4. Penyesesuaikan terhadap sarana prasarana organisasi dan manajemen termasuk pemanfaatan teknologi pendidikan (Sagala, 2004:18).
Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan
Para pakar pendidikan memiliki pandangan yang hampir sama bahwa fungsi manajemen yakni agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efesien. Secara umum fungsi manajemen dapat diklafikasikan menjadi dua fungsi utama yaitu:
  1. Fungsi-fungsi organik adalah semua fungsi yang mutlak dijalankan oleh manajemen dan.
  2. Fungsi-fungsi pelengkap yaitu semua fungsi yang meskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, namun sebaiknya dilaksanakankarena pelaksanan fungsi-fungsi itu dengan baik akan meningkatkan efisiensi dalam pelaksanan kegiatan (Suanto, 1995:13).
Fungsi dan prinsip manajemen pendidikan mestinya melibatkan semua unsur yang terlibat dalam memajukan pendidikan dalam berbagai dimensi aktifitas pendidikan. Fungsi dan prinsip manajemen dapat dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
  1. Membuat Putusan. Proses pembuatan keputusan hendaknya melibatkan berbagai unsur yang terlibat dalam suatu organisasi.
  2. Merencanakan. Perencanaan merupakan persiapan yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efesien.
  3. Mengorganisasikan. Mengorganisasikan bertujuan agar pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  4. Mengkomunikasikan. Mengkomunikasikan berarti menyampaikan berbagai informasi, ide, gagasan, pemikiran, pertanyaan, penjelasan, kebutuhan dan lain-lain dari orang yang satu kepada yang lain atau dari pemimpin kepada bawahan.
  5. Mengkoordinasikan. Mengkoordinasikan adalah serangkain kegiatan untuk sumber lain yang terdapat dalam organisasi itu ke arah pencapaian tujuan-tujuan yang telah disepakati bersama (Oteng Sutisna, 1996).
  6. Mengawasi. Pengawasan merupakan bagian penting yang tidak dapat diabaikan untuk mengetahui proses kegiatan organisasi itu berjalan.
  7. Menilai. Penilaian merupakan fungsi dan prinsip manejemen untuk mengetahui apakah suatu program organisasi mencapai tujuan atau tidak.
Kepemimpinan efektif dalam manajemen pendidikan
          Kepemimpinan dalam manajemen pendidikan merupakan faktor kunci keberhasilan suatu organisasi. Kepemimpinan merupakan inti dalan manajemen pendidikan. Maju mundurnya suatu organisasi banyak dipengaruhi oleh faktor kepemimpinannya. Pemimpin yang jujur, tanggung jawab, transparan, cerdas, memahami tugas dan kewajibabnya, memahami anggotanya, mampu memotifasi, dan berbagai sifat yang baik yang terdapat dalam diri seorang pemimpin

http://mtsn34.org/manajemen-pdk.html 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan Beri Komentar anda disini . . . .